Saturday, July 29, 2017

Mengenal Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Seni Rupa

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Seni Rupa
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan dan meresepkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan pranata budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif.

Dalam kegiatan apresiatif, mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Seni rupa sebagai karya seni yang nampak rupa seolah-olah hanya dapat dihayati dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu disamakan dengan seni visual, yakni seni yang aktivitasnya erat sangkutpautnya dengan visi indrawi (mata). Tetapi sebenarnya seni rupa itu lebih dari yang hanya bersifat lahiriah semata, yakni lebih dalam lagi dan meliputi pula visi bathiniah.
Seni rupa sebagai karya yang kasat mata, perwujudannya itu adalah merupakan wadah pembabaran idea yang bersifat bathiniah. Dalam mengadakan pendekatan terhadap seni rupa seluruh panca indra kita, khususnya penglihatan, perabaan dan perimbangan kita terlibat dengan asyiknya terhadap bentuk seni rupa itu yang terdiri dari aneka warna, garis, bidang, tekstur dan sebagainya yang bersifat lahiriah itu untuk seterusnya menguak alam kesadaran jiwa kita untuk lebih jauh menghayati isi yang terbabar dalam karya seni rupa itu serta idea yang melatar belakangi kehadirannya.

Maka itu dalam mengadakan pendekatan terhadapkarya seni rupa kita tidak hanya cukup bersimpati terhadap karya seni rupa itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara empati (empathy). Empati berasal dari kata yunani yang berarti merasa di dalam, sedangkan simpati yang juga berasal dari kata yunani berarti merasa dengan. Jadi dalam menghayati sutau karya seni secara empati berarti kita menempatkan diri kitaka dalam karya seni itu.

“Seorang pribadi yang berempati mencoba melihat dunia dari makhluk manusia lain, melalui mata dari orang lain. Empati memerlukan keterlibatan, imajinasi, pengertian, identifikasi dan interaksi. Dengan faktor-faktor tersebut maka kualitas empati lebih meningkat” (dep.P & K, Hal. 66).

BACA JUGA:
Pengertian Dan Tujuan Seni Rupa
Macam-Macam Gaya, Corak Dan Isme Seni Rupa


Dengan kesediaan kita mempelajari suatu karya seni secara empati, yaitu mencoba memahami apa yang sebenarnya terbabar dalam karya seni itu, baik terhadap karya seni yang berasal dari jaman lampau maupun dari masa kini dari daerah yang sama atu berjauhan, berarti kita telah terbuka untuk memahaminya.

Memang, pada dasarnya manusia bersifat suka memahami manusia lainnya, termasuk bersifat suka meneriam karya seni bentuk-bentuk asing, pemahaman terhadap karya seni bentuk-bentuk asing seprti karya seni rupa primitif atau karaya seni rupa kuno, bahkan juga terhadapkarya seni rupa modern tidaklah mudah, tidak dapat dilakukan secra sepintas atas dasar pandang sekejap. Karya seni rupa itu agar dapat dipahami benar-benar harus dikaji berdasrkan pengamatan yang seksama (Bernard S. Myer saduran oleh Dra. Nieke Hendrawati cs, 1976, hal. 3).

Kesediaan kita mempelajari bermacam-macam karya seni rupa akan memberi manfaat tambahan kepada kita. Kita dapat memahami kehidupan berbagi bangsa dan kebudayaan, karna karya-karya seni rupa itu merupakan cermin dari aliran-aliran pikirin masyarakat yang hidup pada jaman itu. Jadi melalui karya seni rupa itu kita dapat mengetahui konsep-konsep pikiran masyarakat dari masa karya-karya seni itu berasal bagaimana mereka berpikir dan apa yang  mereka rasakan. Kalau kita mampu menangani perbedaan yang ada dari latar belakang ketidaksamaan agama, sistem sosial atau budaya dan sebagainya, budi dan jalan pikiran kita akan berkembang  penghayatan kita terhadap manusia lain selangkah lebih maju. (ibid, hal 3)

Oleh karena itu masing-masing jaman memiliki aliran pikiran yang berbeda, maka lahir pula karya karya seni rupa yang pada tiap-tiap jaman berbeda. Masing masing jaman melahirkan karya-karya seni rupa dengan ciri-cirinya masing-masing. Maka itu dalam uraian ini membicarakan seni rupa dalam kaitannya dengan konsep ilmu Budaya Dasar, sebagai awal pendekatan akan diketengahkan berbagai kenikmatan dan pesona (kekhusyukan) yang dihidangkan seni rupa itu, yaitu: makna dan tujuan seni rupa dan beberapa gaya corak atau isme seni rupa.

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com